Hukum-hukum Para Pecinta

Sesungguhnya para pecinta yang mengorbankan jiwa mereka, yang mata mereka bergadang, dan kaki mereka tampak kokoh—siang dan malam—di depan pintu Kekasih mereka, semata-mata mengharap ridha-Nya dan berpaling dari selain-Nya, tidak dapat diterapkan atas mereka hukum-hukum umum. Atau dengan kata lain, mereka tidak tunduk terhadap sistem tertentu.

Seorang penyair berkata:

Jika pecinta berbuat satu kesalahan, maka kebaikannya akan datang seribu kali lipat

Jalaluddin ar-Rumi mempunyai perumpamaan yang menarik dalam hal ini, dimana ia berkata:

“Sesungguhnya suatu desa yang rusak tidak akan dikenakan kepadanya pajak dan upeti. Begitu juga para pecinta, ketika hati mereka bersemi dengan adanya cinta kepada Kekasih mereka lalu rusak dengan adanya cinta kepada selain-Nya, maka terdapat hukum-hukum khusus yang sesuai dengan kedudukan mereka.”

Tinggalkan komentar